Senin, 26 Desember 2016

Perbedaan dan Persamaan Mendidik dan Mengajar



A.   Pendahuluan

          Berbicara tentang pengertian Mengajar kalau dilihat dari esesinya dalam proses belajar mengajar sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaan, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian berikut ini mencoba membedakan dengan suatu maksud memberikan suatu penanaman terhadap kenyataan yang kini sedang berkembang. Kenyataan yang dimaksud adalah keadaan proses dan hasil pengajaran di sekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat esensial dan koseptual, memang kalau dilihat dari segi asal katanya keduanya memilki arti yang sedikit berbeda.

        Mengajar adalah memberi pelajaran semisal, pelajaran matematika, pelajaran bahasa, pelajaran geografi, agar siswa yang di ajar itu mengetahui dan paham tentang pelajaran yang diajarkan tadi. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai ahlak dan kecerdasan pikiran. Menurut umum, memang mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa atau anak didik. Jadi mendidik lebih cenderung kepada transfer of knowledge. Kenyataan mengajar lebih menekankan transfer of  knowledge, inilah justru banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik dari hasil ulangannya.

           Jadi penting dalam hal ini siswa di tuntut mengetahui pengetahuan yang telah di ajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana prilaku dan sikap mental anak jarang mendapatkan perhatian secara serius. 

            Cara evaluasi yang dilakukan oleh guru pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikan. Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa mengajar yang hanya terbatas pada soal kognitif dan paling di tambah keterampilan

B.    Pengertian Mengajar
Mengajar adalah member pengajaran, semisal pelajaran matematika, memberi pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi, agar sisa yang diajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang diajarkan.

C. Pengertian Mendidik
    Mendidik dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaannya, baik secara fisik maupun mental. Mendidik lebih mendasar, mendidik tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga transfer Of Values. Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang berpribadi.

D. Ciri-ciri Mendidik Menurut Milton Hildebrand dan Kanneth Feldan


Adalah sepuluh ciri yang telah digambarkan melalui karya Milton Hildebrand dan Kannet Feldman. Guru yang memilih semua ciri tersebut dianggap sebagai guu yang; “Hebat” poleh siswa dan teman sejawat mereka serta para staf administrasi. Guru yang memiliki kekuatan di sebagian bidang ini ( dan lemah di sebagian yang lain ) dianggap sebagai guru yang baik oleh sebagian pengamat dan sebagai guru yang jelek

1.Gaya mengajar yang merangsang untuk belajar
•   Meyajikan mata pelajaran dengan cara yang menarik dan melibatkan siswa
•   Menggukan humor untuk membantu mempertahankan perhatian siswa
•   Memperkuat setiap poin utama dengan memberikan contoh, dan ilustrasi yang bermakna
•  Mengaitkan materi pelajaran dengan dunia siswa
•   Mengaitkan mata pelajaran pada pengalaman sebenarnya dalam dunia nyata ‘
•  Memusatkan perhatian pada pelajaran yang akan menjadi bagian pemanen dari kehidupanseseorang     dan akan di gunakan berulang kali si luar sekolah
•    Mengembangkan rasa ingin tahu
•   Menyediakan waktu untuk membuat siswa secara psikologis siap untuk belajar
  
2. Kemampuan untuk berkomunikasi secara Jelas
•   Menyampaikan impormasi dengan cara dyang jelas dan dapat dipahami
•   Mampu memproduksi pengetahaun sampai pada komponen-komponen  
•   Mengaitkan satu sama lain impormasi yang diberikan
•    Mengaitkan teori yang, Prinsip-prinsip, dan konsep-konsep pada penerapan praktis
•    Merumuskan tujuan belajar dengan jelas dan memberitahukannya kepada siswa
•   Menjawab pertanyaan secara tuntas dan bebas
•    Memberikan umpan balik secara teratur dengan car yang mendorong siswa belajar
•    Menjelaskan kritik yang diberikan kepada siswa.

3. Menguasai Materi Pelajaran yang Dinamis
•    Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang yang diajarkan
•    Memiliki pengetahuan yang mutakhir di bidang ilmu yang diajarkan
•    Memilki komitmen terhadap bidang yang menjadi spesialisnya
•    Menghubungkan fakta-fakta dan konsep yang lebih penting kepada bidang studi yang berkaitkan
•    Mengetahui materi pelajaran dengan cukup baik sehingga dapat menekankan aspek-aspeknya yang penting-pnting
•    Memilihara kontak-kontak dengan teman-teman sejawat dibidangnya (di dalam maupun di luar sekolah)

4Memilki antusiasme yang dinamis
•   Merasa tertarik dan senang mengajar, menunjukkan hal itu
•   Secara tulus tertarik pada mata pelajaran itu
•   Membuat pelajaran itu menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan
•   Memancarkan sikap yang positif kea rah kehidupan secara umum
•   Mengembangkan gaya kemanusiaanya sendiri yang unik
•    Mau berusaha lebih keras untuk membuat siswa melakukan apapun yang diperlukan untuk belajar

5. Memiliki Kepedulian Pribadi Terhadap Siswa

•    Secara tulus menghormati siswa dan menunjukkan sikap peduli dan siap membantu
•    Menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu siswa belajar
•    Menyediakan waktu dan berusaha untuk mengenal siswa dan kebutuhan mereka
•    Bekerja dengan setiap siswa sebagai pribadi
•    Berbicara dengan siswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri
•    Dihargai karena nasihat-nasihatnya pada hal-hal selain masalah sekolah, serta dalam kegiatan di dalam kelas

6.Katerampilan Berintraksi
•    Melihat kebutuhan siswa dan selalu mengikuti perkembangan kemajuan tetap siswa
•    Menggunakan reaksi dan umpan balik dari siswa untuk meningkatkan dan memandu tindakannya
•    Secara akurat membaca dan mengomunikasikan sinyal-sinyal non-verbal
•    Mengetahui ketika para siswa tidak mengerti
•    Memandang siswa ketika berbicara kepada mereka, di dalam atau di luar kelas sekolah- kontak mata menunjukkan adanya kesadaran sebenarnya
•    Berusaha agar siswa saling mengenal
•    Memuji prestasi siwa yang berhasil untuk memotivasi belajar mereka dimasa mendatang

7. Memiliki kepribadian yang kuat
•    Memiliki intrgritas dan kejujuran dalam semua hubungannya dengan siswa
•    Mengemukakan di depan semua peraturan dan persyratan khusus tanpa ada harapan yang disembunyikan
•    Tidak mengubah peraturan tanpa persetujuan siswa
•    Sangat berhati-hati dan bertindak adil dalam memberikan nilai dan ujian
•    Menjaga kerahasian siswa
•    Bersedia mengambil resiko untuk berbuat salah dan kemudian memperbaiki kesalahan yang telah di buatnya
•    Memiliki kesabaran dan pengertian bagi siswa baru

8. Komitmen
•    Menunjukkan keinginan tulus untuk mengajar
•    Menjadikan mengajar sebagai poritas nomor satu
•    Menerima pembatasan dan kerja yang diperlukan menjalankan tugas secara benar
•    Melakukan segala apa yang diperlukan untuk selalu memberi tahu siswa tentang kemajuan, kebersihan, dan kebutuhannya
•    Meminta masukan dari siswa, teman sejawat, dan pegawai administrasi untuk tujuan perbaikan
•    Menerima kritik dan saran sebagai tanda perubahan yang positif
•    Selalu mencari cara-cara mengajar yang baru dan lebih baik
•    Berbagi ide-ide terbaik dengan teman sejawat demi peningkatan propsional mereka2

E. Ciri-ciri guru Menurut Islam dalam Mendidik Generasi Masa Depan
    Ciri-ciri muslim sebenarnya boleh kita rujuk apa yang disebut oleh Imam Al-Ghazali dalam 
kitabnya 

 Ihya Ulumuddin diantara lain adalah:
1.    Guru mstilah bersifat penyayang terhadap anak muridnya, Melihat anak muridnya sebagai anak sendiri dalam konteks memberi pelajaran dan mengasuh.
2.    Menjadikan rasullah sebagai gudwah, Guru hendaklah menjadikan rasullah sebagai panutannya.
3.    Guru senantiasa menyekat murid-muridnya supaya tidak memberi tumpuan kepada sesuatu yang belum sampai masanya untuk diberi. Begitu juga paling rumit dalam industry pengajaran dan pentarbiahan ialah bagaimana hendak menyekat pelajar-pelajar dari pada berkelakuan negative dengan cara hikmah supaya tidak berlaku tindak balas yang negative kepada pelajar
4.    Tidak merendah-rendahkan ilmu tertentu dalam pengajaran, yakni yang baik itu faedahnya dalam kehidupan manusia, ilmu yang menunjuk jalan selamat di akhirat.
5.    Guru hendaklah mengikut tahap yang sesuai dengan umur dan akal pelajar dengan ilmu yang diajar.
6.    Guru hendaklah beramal dengan ilmu. Hendaklah elakkan apa yang dikatakan sebagai” Doubel standard”. Lain yang dikatakan, lain yang membuat.

F. Perbedaan Mengajar dengan Mendidik

    Berbicara tentang pengertian mengajar kalau dilihat esisenya dalam proses belajar mengajar sudah menyangkut kegiatan mendidik, dalam artian untuk mengantarkan anak kepada tingkat kedewasaanya, baik secara fisik maupun mental. Tetapi dalam uraian berikut ini mencoba membedakan, dengan suatu maksud memberikan suatu penamaan terhadap kenyataan yang kini sedang brkembang. 3
    Kenyataan yang dimaksuda adalah keadaan proses dan hasil pembelajaran disekolah-sekolah. Sehingga pembedaan ini tidak bersifat esensial dan konseptual. Memang kalau dilihat dari segi asal katanya, keduanya memiliki arti yang sedikit berbeda.
    Mengajar adalah memberi pelajaran, semisal pelajaran matematika, memberi  pelajaran bahasa, memberi pelajaran geografi agar siswa yang diajar itu mengetahui dan paham tentang bahan yang di ajarkan tadi. Sedang mendidik adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
    Menurut umum, memang Mengajar diartikan sebagai usaha guru untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa/anak didik. Jadi Mengajar lebih cendrung kepada transfer of knowledge.  
    Kenyataan Mengajar yang lebih menekankan transfer of knowledge, inilah justru banyak berkembang di sekolah-sekolah. Kebanyakan guru dan juga orang tua wali sudah merasa puas kalau para anak didik mendapatkan nilai baik pada hasil ulangannya.
    Jadi penting dalam hal ini siswa di tuntut mengetahui pengetahuan yang telah diajarkan oleh gurunya. Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental anak didik jarang mendapatkan perhatian secara serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh guru pun  hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas yang diberikan. Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa Mengajar hanya terbatas pada soal kognitif dan paling-paling di tambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur efeksi.
    Dalam hubungan ini perlu dikemukakan suatu kasus yang cukup menarik,. Pada suatu hari ada seseorang guru dan siswa dari suatu SMA, sama-sama naik colt kampus. Di dalam colt itu pun keduanya tidak bertegur sapa. Kemudian setelah sampai didepan gedung sekolahnya, guru itupun turun duluan dan siswanya dari belakang mengacungkan kepalan tangannya. Ilustrasi ini menunjukkan bahwa seorang guru tadi hanya di akui eksistansinya sebagai guru kalau hanya berada di depan kelas saja, tetapi kalau diluar kelas sudah bukan apa-apa lagi, bahkan mungkin di anggap musuh karena guru di pandang sebagai guru yang kejam.
    Kejadian-kejadian lain banyak, misalnya para siswa mengeroyok gurunya, hanya karena nilai rapornya jelek atau karena tidak naik kelas, padahal semua ini hanya sekedar symbol atau tahapan tertentu, bukan tujuan. Kasus dan kejadian seperti di contohkan di atas sebagai petunjuk atau akibat dari Mengejar yang transfer of knowledge, dan suyek belajar seolah-olah hanya membutuhkan pengetahuan saja.
    Padahal tujuan belajar secara sensual, disemping untuk mendapatkan pengetahuan, juga keterampilan dan untuk pembinaan sikap mental. Dengan demikian tidak cukup kalau hanya dilakukan proses pengajaran yang transfer of knowledge itulah maka Mengajar harus sekaligus Mendidik.
    Mendidik dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu Mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik. Dibandingkan dengan pengertian Mengajar maka pengertian Mendidik lebih mendasar. Mendidik tidak Skedar transfer of Knowledge, akan tetapi juga transfer of values.
    Mendidik diartikan secara utuh, baik matra kognitif, psikometrik maupun afektif, agar tumbuh sebagai manusia yang pribadi. Berkait dengan soal pembentukan kepribadian anak didik, maka Mendidik juga harus merupakan usaha untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses internalisasi nilai-nilai pada dirinya, sehingga akan lahir suatu sikap yang baik.
    Sehubungan dengan uraian dan kenyataan diatas, maka Mengajar dalam kegiatan belajar Mengajar harus diterjemahkan secara konseptual, disingkronisasikan dengan pengertian Mendidik. Oleh karena itu raka joni memberi batasan Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi.
   

G. Persamaan Mendidik dan Mengajar

    Mendidik dengan mengajar memiliki persamaan sama-sama mentransfer sesuatu kepada orang lain untuk menjadi lebih baik dan mengetahuinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar