Selama tiga semester berkuliah disini dan berada
menempa ilmu dijurusan ini, berharap ilmu yang di dapat kelak akan dijadikan
sebuah pedoman untuk menjadi seorang guru profesional. Bahagia, menangis, lelah
karena tugas yang selalu menumpuk dan beragam yang diberikan oleh dosen
bagaikan gunung karang yang sangat indah disana, dan itu selalu dijadikan hal
yang menarik dan sebuah senyuman bahkan sebuah bahan tertawaan yang sangat
membahagiakan sehingga menimbulkan suara tawa yang terbahak-bahak ketika
mengenang bagaimana lucunya kita dibelakang sana dan hal itu menjadi sebuah
kebiasaan yang akan dilakukan di penghujung semester nanti.
Berbicara mengenai kawan disetiap proses
perkuliahan, saya banyak menemukan hal unik dari mereka entah itu sikap, sifat
dan kegemarannya, hampir setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang
lainnya sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing, ya tentu saja hal
itu akan berbeda hhe..
Namun ketika mereka dihadapkan pada situasi yang
sangat mereka sukai, hal tersebut akan mereka sukai bersama bahkan semuanya
akan sangat menyukainya, contohnya seperti ini : di jurusan kuliah saya, selalu
identik dengan pakaian seragam tidak seperti jurusan yang lainnya, yang setiap
dosen membebaskan mahasiswanya untuk memakai pakaian sesuai selera mahasiswanya
masing-masing, namun berbeda dengan jurusan saya yang ditempa untuk memakai seragam ini, dengan
berbagai alasan yang di lontarkan oleh dosen maupun kaka senior diantarnya yaitu agar kami terbiasa memakai seragam layaknya
guru, sehingga ketika menjadi guru, di harapkan kami tidak kaget ataupun risih
lagi dengan seragam seperti ini, lalu alasan yang lainnya seperti kalimat tanya
ini “emang ada guru pake celana jeans??” perkataan tersebut membuat kami
semakin terpojokan oleh karena itu kami menurut saja tentang keharusan untuk
memakai seragam ini, walaupun katanya belum ada sk dari rektor mengenai
keharusan agar jurusan kami memakai seragam. Namun selama tiga semesteri ini
saya melihat banyak diantara teman-teman yang sepertinya merasa terbebankan
oleh seragam ini, mengapa saya mengatakan demikian karena faktanya adalah,
ketika ada salah satu/ beberapa dosen yang mengizinkan untuk boleh memakai
pakaian non formal bukan seperti seragam ini ketika mengikuti perkuliahannya,
walaupun pada hari itu sudah menjadi kebiasaan kami untuk memakai seragam,
namun kami akan sangat antusias untuk
memilih mengenakan pakaian sesuai selera kami masing-masing. “merdeka
sekali hari ini teman” atupun “yeah akhirnya ada juga dosen yang mengerti kita
teman” ujar hati mereka dan juga termasuk hatiku,tetapi hatiku yang dulu ya
hehe...
Seiring dengan berjalannya waktu saya berfikir
mengapa saya dan teman-teman sangat gembira sekali ketika melepaskan seragam
pada hari yang biasaanya memakai seragam tersebut, mengapa sepertinya tidak ada
rasa bersalah ketika melemparkannya dan menggantinya dengan pakaian yang kami
inginkan, lantas mengapa hal itu dapat terjadi bukan kah ini pilihan?? bukankah
ini hasil perjuangan?? bukankah ini sebuah tanggung jawab?? bukankah ini harapan
orangtua ?? atau bukankah ini jalan terbaik yang Allah berikan untuk kita
lalui?? Mengapa sepertinya melupakan hal itu, ya sayapun menyadari dan setuju
jika ilmu tidak didapat hanya karena
memakai seragam saja dan walaupun
tidak memakainya tapi jika kita bersungguh sungguh belajar dan bertekad
yang kuat agar menjadi guru yang bermutu maka kita akan mendapatkannya. Namun
apa salah dan ruginya jika sedini
mungkin belajar untuk menyesuaikan diri untuk menjadi seorang guru dengan
belajar untuk membiasakan diri dengan seragam ini, saya yakin dengan seragam
ini tidak membawa dampak buruk seperti adanya kebanggaan tersendiri terhadap
suuatu jurusan tertentu ataupun ingin dibilang sok keren atau disanjung oleh
oranglain, ini hanya semata mata menghargai dan beratanggung jawab atas sebuah
pilihan yang kita ambil, lalu bagimana oranglain akan menghargai pilihan kita
jikalau kita pun tidak menghargainya??. Memang , sebuah penghargaan tidak
datang hanya dari sebuah seragam akan tetapi cobalah mengargai sesuatu yang
sudah menjadi konsekuensi atas pilihan mu teman.
Bebankah
kalian dengan seragam ini teman?? atau Malukah kalian dengan seragam ini
teman?? Entahlah saya yakin mereka pasti mempunyai alasan tersendiri akan hal
ini
Walaupun saya
tahu bahwa setiap mahasiswa memiliki latar yang berbeda beda sehingga dapat
berada di jurusan ini namun saya mempunyai keyakinan terhadap suatu hal yaitu “
jika jurusan ini bukan pilihanmu yakinlah ini adalah pilihan dari Allah yang
terbaik untukmu”. jadi hargailah,Teman
Perlahan saya
pun mempunyai alasan tersendiri untuk tetap memakai seragam ini, yaitu seragam
ini merupakan identitas jurusan saya, lalu kenapa saya harus menjadikan sebuah
beban, malu ataupun merasa terdiskriminasi ketika memakainya, jika saya malu
mengenakannya berarti saya tidak memiliki sikap tanggung jawab terhadap pilihan
saya sendiri, selama peraturan itu tidak membuat saya merugi ataupun tidak
membawa dampak yang buruk bagi saya, lalu kenapa saya harus menolaknya,
bukannya saya terlalu patuh dengan peraturan ataupun ingin dibilang sok
disiplin tetapi saya hanya menyadari bahwa saya harus menghargai apa yang sudah
menjadi pilihan saya. Terimakasih
Sumber : Hati yang sedang galau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar