Minggu, 11 Desember 2016

Bebankah Kalian dengan Seragam ini Teman ?



Selama tiga semester berkuliah disini dan berada menempa ilmu dijurusan ini, berharap ilmu yang di dapat kelak akan dijadikan sebuah pedoman untuk menjadi seorang guru profesional. Bahagia, menangis, lelah karena tugas yang selalu menumpuk dan beragam yang diberikan oleh dosen bagaikan gunung karang yang sangat indah disana, dan itu selalu dijadikan hal yang menarik dan sebuah senyuman bahkan sebuah bahan tertawaan yang sangat membahagiakan sehingga menimbulkan suara tawa yang terbahak-bahak ketika mengenang bagaimana lucunya kita dibelakang sana dan hal itu menjadi sebuah kebiasaan yang akan dilakukan di penghujung semester nanti.

Berbicara mengenai kawan disetiap proses perkuliahan, saya banyak menemukan hal unik dari mereka entah itu sikap, sifat dan kegemarannya, hampir setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya sesuai dengan latar belakang mereka masing-masing, ya tentu saja hal itu akan berbeda hhe..

Namun ketika mereka dihadapkan pada situasi yang sangat mereka sukai, hal tersebut akan mereka sukai bersama bahkan semuanya akan sangat menyukainya, contohnya seperti ini : di jurusan kuliah saya, selalu identik dengan pakaian seragam tidak seperti jurusan yang lainnya, yang setiap dosen membebaskan mahasiswanya untuk memakai pakaian sesuai selera mahasiswanya masing-masing, namun berbeda dengan jurusan saya  yang ditempa untuk memakai seragam ini, dengan berbagai alasan yang di lontarkan oleh dosen maupun kaka senior  diantarnya yaitu  agar kami terbiasa memakai seragam layaknya guru, sehingga ketika menjadi guru, di harapkan kami tidak kaget ataupun risih lagi dengan seragam seperti ini, lalu alasan yang lainnya seperti kalimat tanya ini “emang ada guru pake celana jeans??” perkataan tersebut membuat kami semakin terpojokan oleh karena itu kami menurut saja tentang keharusan untuk memakai seragam ini, walaupun katanya belum ada sk dari rektor mengenai keharusan agar jurusan kami memakai seragam. Namun selama tiga semesteri ini saya melihat banyak diantara teman-teman yang sepertinya merasa terbebankan oleh seragam ini, mengapa saya mengatakan demikian karena faktanya adalah, ketika ada salah satu/ beberapa dosen yang mengizinkan untuk boleh memakai pakaian non formal bukan seperti seragam ini ketika mengikuti perkuliahannya, walaupun pada hari itu sudah menjadi kebiasaan kami untuk memakai seragam, namun kami akan sangat antusias untuk  memilih mengenakan pakaian sesuai selera kami masing-masing. “merdeka sekali hari ini teman” atupun “yeah akhirnya ada juga dosen yang mengerti kita teman” ujar hati mereka dan juga termasuk hatiku,tetapi hatiku yang dulu ya hehe...

Seiring dengan berjalannya waktu saya berfikir mengapa saya dan teman-teman sangat gembira sekali ketika melepaskan seragam pada hari yang biasaanya memakai seragam tersebut, mengapa sepertinya tidak ada rasa bersalah ketika melemparkannya dan menggantinya dengan pakaian yang kami inginkan, lantas mengapa hal itu dapat terjadi bukan kah ini pilihan?? bukankah ini hasil perjuangan?? bukankah ini sebuah tanggung jawab?? bukankah ini harapan orangtua ?? atau bukankah ini jalan terbaik yang Allah berikan untuk kita lalui?? Mengapa sepertinya melupakan hal itu, ya sayapun menyadari dan setuju jika ilmu tidak didapat hanya karena  memakai seragam saja dan walaupun  tidak memakainya tapi jika kita bersungguh sungguh belajar dan bertekad yang kuat agar menjadi guru yang bermutu maka kita akan mendapatkannya. Namun apa salah dan ruginya  jika sedini mungkin belajar untuk menyesuaikan diri untuk menjadi seorang guru dengan belajar untuk membiasakan diri dengan seragam ini, saya yakin dengan seragam ini tidak membawa dampak buruk seperti adanya kebanggaan tersendiri terhadap suuatu jurusan tertentu ataupun ingin dibilang sok keren atau disanjung oleh oranglain, ini hanya semata mata menghargai dan beratanggung jawab atas sebuah pilihan yang kita ambil, lalu bagimana oranglain akan menghargai pilihan kita jikalau kita pun tidak menghargainya??. Memang , sebuah penghargaan tidak datang hanya dari sebuah seragam akan tetapi cobalah mengargai sesuatu yang sudah menjadi konsekuensi atas pilihan mu teman.
Bebankah kalian dengan seragam ini teman?? atau Malukah kalian dengan seragam ini teman?? Entahlah saya yakin mereka pasti mempunyai alasan tersendiri akan hal ini 
 Walaupun saya tahu bahwa setiap mahasiswa memiliki latar yang berbeda beda sehingga dapat berada di jurusan ini namun saya mempunyai keyakinan terhadap suatu hal yaitu “ jika jurusan ini bukan pilihanmu yakinlah ini adalah pilihan dari Allah yang terbaik untukmu”. jadi hargailah,Teman

 Perlahan saya pun mempunyai alasan tersendiri untuk tetap memakai seragam ini, yaitu seragam ini merupakan identitas jurusan saya, lalu kenapa saya harus menjadikan sebuah beban, malu ataupun merasa terdiskriminasi ketika memakainya, jika saya malu mengenakannya berarti saya tidak memiliki sikap tanggung jawab terhadap pilihan saya sendiri, selama peraturan itu tidak membuat saya merugi ataupun tidak membawa dampak yang buruk bagi saya, lalu kenapa saya harus menolaknya, bukannya saya terlalu patuh dengan peraturan ataupun ingin dibilang sok disiplin tetapi saya hanya menyadari bahwa saya harus menghargai apa yang sudah menjadi pilihan saya. Terimakasih

Sumber : Hati yang sedang galau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar