Ketika
seorang guru dihadapkan untuk mengajar anak SD tentu ini adalah sesuatu yang
menarik dan sangat menangtang. Apalagi jika dia statusnya guru baru dan belum
memiliki banyak pengalaman mengajar, butuh waktu serta tenaga untuk bisa
beradaptasi. Karena kita tahu sendiri, siswa SD adalah mereka yang usianya
masih sekitar 6-11 tahunan, usia yang senang-senangnya bermain. Jelas ini
membuat para guru SD harus kerja lebih dan menerapkan berbagai strategi dalam
mengajar.
Ambil Langkah Jitu dan Banyak
Bertanya
Guru adalah
mereka yang memiliki kewajiban mentransfer ilmu yang dimilikinya. Oleh
karenanya para pendidik harus faham dengan materi yang diajarkannya. Semakin
banyak ilmu yang dimiliki seorang guru, maka semakin besar pula kesempatan bagi
siswa untuk mendapatkan ilmu yang lebih. Namun demikian, selain guru harus
faham dan mengerti dengan materi yang dipegangnya, ia juga harus tahu
metode-metdoe dalam kegiatan pembelajaran. Ilmu yang ditransfer dengan metode
yang benar akan menghasilkan sesuatu yang positif, akan tetapi jika sang guru
tidak mampu menerapkan metode dengan tepat maka ilmu yang dibagikannya tidak
akan maksimal tersalurkan.
Dalam
belajar siswa SD terkadang mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu.
Ditambah lagi jika materinya banyak, pasti lebih sulit lagi. Nah disinilah guru
harus memberikan sebuah langkah jitu untuk mengatasi itu semua. Salah satu cara
yang bisa digunakan adalah dengan metode "Chungking". Metode
chungking adalah metode yang memudahkan siswa dalam mengingat sesuatu.
Contoh dari
penggunaan metode ini, misalkan siswa disuruh untuk mengingat angka : 14062008.
Dalam hal ini siswa bisa mempergunakan metode chungking untuk mengingat angka
tersebut, yaitu dengan:
14, 06, 2008
= Siswa membagi angkat kedalam 3 kelompok. Dan disesuaikan berdasarkan tanggal
lahir. Kenapa ? Ini dibuat untuk memudahkan siswa dalam mengingat angka
tersebut.
Contoh lain,
misalkan siswa di suruh mengingat sederet kata: Sapi, Rumput, Lapangan, Tennis,
Air, Anjing, Danau. Dalam hal ini siswa bisa mempergunakan metode chungking
untuk mengingat kata tersebut, yaitu:
"SAPI
terlihat makan RUMPUT disamping LAPANGAN TENNIS. Setelah itu ia meminum AIR
yang tidak jauh dari ANJING yang sedang memandang DANAU di sebrang"
Cara efektif
dalam penggunaan metode ini adalah banyak bertanya. Apabila guru sudah
memberikan instruksi kepada siswa untuk menghafal sesuatu, siswa harus diberi
pertanyaan yang banyak berkenaan dengan materi bersangkutan. Ini dilakukan
untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam menghafal sehingga guru bisa
langsung membantu permasalahannya tersebut.
Atur Tempat Duduk Siswa dengan Tepat
Hubungan
sosial sangat penting bagi anak-anak sekolah dasar. Pada usia ini, siswa SD
tengah belajar bagaimana membangun persahabatan dan belajar tentang bagaiman bekerja
dengan kelompok. Seringkali, guru dalam mengatur tempat duduk dikelompokan
berdasarkan minat dan kemampuan. Ini sangat penting bagi para siswa dalam
mengembangkan pemahaman akan diri mereka sendiri sebagai seorang peserta didik
dan untuk dapat meningkatkan kesadaran berfikir mereka.
Guru harus
mempertimbangkan berbagai faktor dalam perencanaan penemapatan posisi duduk
siswa. Ketika menemukan siswa berkebutuhan khusus, seperti mereka yang memiliki
permasalahan dalam prilaku, maka memilihkan tetangga yang bisa menjadi pantutan
posisitf bagi siswa bersangkutan adalah strategi terbaik.
Anak-anak
selalu ingin berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, namun mereka juga
terkadang bingung, bagaimana caranya agar hal tersebut bisa terwujud. Nah peran
seorang guru lah sangat penting di sini. Para pendidik bisa mengubah pola
tempat duduk siswa. Apabila siswa ditempatkan dengan partner yang tepat,
maka hal tersebut bisa membantu mereka dalam kegiatan pembelajaran. Oleh
karenanya guru harus sesering mungkin untuk merubah pola-pola posisi duduk agar
bisa ditemukan partner yang tepat bagi siswa.
Membangun Harapan Prilaku Siswa di
Awal Tahun Pembelajaran
Setiap guru
sepanjang tahun pembelajaran pasti akan menemukan minimal satu atau dua orang
siswa yang membuat guru tertantang. Tertantang disini bisa karena murid
tersebut berprestasi atau mungkin sebaliknya, nakalnya bukan main. Mengajar
anak seperti ini jelas membutuhkan sebuah perjuangan yang ekstra. Perlu
perencanaan yang jitu dan berkualitas untuk mengatur prilaku masing-masing
siswa yang tentunya bisa diterima oleh anak bersangkutan. Beberapa ide tersebut
bisa berupa:
- Gunakan kertas berbentuk bintang untuk diletakan di meja siswa ketika mereka bekerja secara produktif, yang nantinya dapat ditebus untuk hadiah keren di lain waktu.
- Siapkan jenis kartu yang berbeda untuk nantinya ditempatkan di meja siswa apabila mereka tidak bekerja dengan tepat, ini dilakukan sebagai peringatan halus. Sebuah kartu merah untuk menunjukkan "STOP" adalah contoh yang bagus.
Dengan
mengidentifikasi isyarat perilaku di awal tahun pembelajaran, guru akan dapat
lebih baik dalam mengelola siswa yang sekiranya tidak termotivasi. Pastikan
untuk memberikan perhatian kepada setiap siswa dan gunakan berbagai strategi
untuk mempertahankan kontrol dan menampilkan manfaat pendidikan untuk
mengarahkan anak menuju ke perubahan positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar