Di Indonesia pemerintah telah membuat undang-undang
tentang wajib pendidikan selama 12 tahun yang akan mulai pada tahun ajaran
2013/2014. Terciptanya Undang-undang tersebut tak lepas dari peran pemerintah, khususnya
Menteri Pendidikan yang bertujuan agar anak-anak di Indonesia mendapatkan bekal
untuk masa depan yang lebih baik. Salah satu latar belakang pemerintah
mengeluarkan undang-undang tersebut adalah agar anak-anak Indonesia mendapatkan
pendidikan yang layak, seperti sekarang ini yang mewajibkan anak-anak Indonesia
mengikuti pendidikan selama 12 tahun atau hingga lulus SLTA/SMA
sedarajat.
Hal ini merupakan langkah pemerintah untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia
yang merupakan generasi muda penerus bangsa. Karena nantinya kemajuan dan
perkembangan bangsa Indonesia ada di tangan para generasi muda yang mempunyai
rasa nasionalisme yang tinggi yang akan membuat negara kita Indonesia tercinta
ini menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Selain itu dengan adanya program pendidikan ini, pemerintah berharap nantinya
anak-anak bangsa tidak akan ketinggalan dengan informasi-informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin berkembang dan mengalami
kemajuan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern atau semakin
maju.
Tidak hanya itu dengan adanya program wajib belajar 12 tahun, pemerintah
Indonesia secara tidak langsung telah mengurangi jumlah masyarakat
indonesia yang buta huruf, tidak dapat membaca, serta menulis yang sebagian
dari masyarakat Indonesia masih banyak yang mengalami hal demikian. Pemerintah
berharap kedepannya tidak akan ada lagi masyarakat Indonesia yang
mengalami buta huruf.
Sebagian dari masyarakat di Indonesia masih banyak yang tidak mengenal
huruf atau disebut buta huruf, tidak bisa membaca serta menulis. Hal ini
dapat terjadi karena dahulu sebagian dari masyarakat yang mengalami ekonomi
rendah, mereka lebih memilih untuk mencari pekerjaan agar mendapatkan uang di
bandingkan dengan mengikuti pendidikan di bangku sekolah. Karena menurut
pendapat mereka, apabila bersekolah hanya akan membuang-buang waktu saja dan
lebih baik waktu itu di gunakan untuk mencari uang untuk dapat memenuhi
kelangsungan hidup mereka.
Dahulu mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan masih relatif
rendah kesadarannya akan pentingnya pendidikan. Kebanyakan dari mereka hanya
mengikuti pendidikan hanya sampai bangku sekolah dasar (SD) saja. Karena bagi
mereka bisa membaca dan menulis saja sudah cukup untuk bekal hidup mereka tanpa
memikirkan pengetahuan dan informasi yang semakin hari semakin berkembang, yang
lebih dapat membantu mereka hidup tidak serba ketinggalan.
Selain itu masyarakat zaman dahulu mempunyai pemikiran bahwa dengan bekal
keyakinan yang kuat serta usaha yang cukup keras, mereka dapat menghasilkan
pundi-pundi uang tanpa harus mengikuti pendidikan yang layak di bangku sekolah.
Tetapi apabila di bandingkan dengan sekarang, masyarakat yang hanya lulusan SD
tentu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak, kecuali dengan usaha
yang sangat keras. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa dengan modal membaca
dan menulis saja mereka dapat mendapatkan pekerjaan, meskipun sebenarnya
pekerjaan tersebut termasuk pekerjaan yang kurang layak untuk sekarang ini.
Bahkan sebagian dari mereka memilih untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga
yang bagi mereka merupakan pekerjaan yang sangat tepat dan menguntungkan.
Karena hanya dengan dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja mereka dapat
diterima dan dapat dipekerjakan tanpa harus melalui tes yang lumayan sulit.
Inilah yang membuat sebagian dari masyarakat dulu tidak terlalu mementingkan
pendidikan serta ilmu pengetahuan. Karena bagi mereka dengan hanya bermodalkan
ijasah SD saja mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang. Tanpa
harus memikirkan resiko yang di hadapi dengan pekerjaan tersebut.
Selain itu, faktor lainnya adalah kurangnya dukungan dari pemerintah akan
pentingnya pendidikan. Dahulu orang-orang yang mengalami ekonomi rendah tentu
tidak akan dapat mengikuti pendidikan sampai ke jenjang perguruan
tinggi. Cukup dengan mengikuti pendidikan di bangku SD (Sekolah Dasar)
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah termasuk sangat lumayan. Hal ini
disebabkan karena biaya pendidikan yang lumayan mahal, sehingga tidak dapat di
jangkau oleh masyarakat yang mengalami ekonomi rendah. Bagi mereka,
dibandingkan dengan harus membayar untuk biaya sekolah lebih baik digunakan
untuk memenuhi kelangsungan hidup mereka.
Sangat berbeda dengan saat ini, pemerintah sangat mengupayakan pentingnya
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah memberikan
bantuan kepada masyarakat yang mengalami ekonomi rendah agar anak-anak
Indonesia yang tidak mampu dapat merasakan pendidikan di bangku sekolah. Jadi
tidak ada alasan untuk anak-anak yang tidak mampu tidak dapat sekolah karena
alasan biaya yang mahal.
Dahulu pemerintah membuat Undang-Undang tentang wajib belajar 9 Tahun yaitu
hingga lulus SLTP/SMP sederajat, tetapi sekarang pendidikan bagi anak-anak
Indonesia diwajibkan hingga 12 tahun atau hingga lulus SLTA/SMA sederajat.
Ini merupakan upaya dari pemerintah untuk terus memajukan perkembangan pendidikan
di Indonesia. Dengan mewajibkan belajar hingga 12 tahun, di harapakan anak-anak
indonesia nantinya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak atau dapat melanjutkan
hingga perguruan tinggi, apabila mereka mendapatkan prestasi dan beasiswa
untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Secara tidak langsung pemerintah
telah ikut serta dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Karena
dengan mendapatkan pendidikan bagi masyarakat ekonomi rendah, tentu kedepannya
masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat lebih
menyejahterakan keluarganya.
Program pemerintah dalam menangani masalah pendidikan ini memang di khususkan
untuk masyarakat yang mengalami ekonomi rendah. Dengan adanya bantuan
pemerintah tersebut tidak akan ada lagi yang namanya anak-anak Indonesia yang
tidak bersekolah atau putus sekolah karena alasan tidak mempunyai cukup biaya.
Selain memberikan bantuan kepada anak-anak yang tidak mampu agar dapat mengkuti
pendidikan di bangku sekolah, pemerintah juga memberikan bantuan-bantuan untuk
tempat-tempat pendidikan seperti halnya memberikan bantuan komputer, buku-buku
dan kebutuhan lain yang dapat menunjang kelangsungan belajar mengajar yang
lebih efektif dan efisien. Dan juga agar pendidikan di Indonesia ini tidak jauh
ketinggalan di bandingkan dengan negara-negara lain yang lebih maju.
Pemerintah sangat mengupayakan pendidikan di negara ini, tetapi masih banyak
anak-anak di Indonesia yang belum mengerti akan pentingnya pendidikan dan ilmu
pengetahuan untuk bekal dimasa yang akan datang.
Masih banyak anak-anak di Indonesia yang sering bolos sekolah, tidak menghargai
gurunya dan masih banyak lagi. Hal ini terjadi karena belum adanya kesadaran
akan pentingnya pendidikan. Dan kurangnya dukungan oleh orang tua tentang
betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan serta kemajuan tegnologi
sekarang ini.
Kalau pemerintah saja sangat mengupayakan pendidikan bagi kita, salah besar
kalau kita malah tidak perduli dan belum menyadari akan pentingnya pendidikan.
Apalagi kita sangat beruntung karena dapat melanjutkan pendidikan hingga ke
jenjang perguruan tinggi, sehingga kita mempunyai peluang yang cukup besar
untuk dapat mengapai apa yang kita cita-citakan. Dengan didukung belajar yang
rajin dan tidak mudah putus asa pasti apa yang kita inginkan dapat tercapai.
Seperti halnya ada pepatah yang mengatakan bahwa “tidak akan ada asap kalau
tidak ada api”. Pendapat tersebut dapat menggambarkan upaya dari
pemerintah untuk pendidikan di Indonesia, kenapa bisa demikian? karena pasti
ada alasan mengapa pemerintah sangat mengupayakan pendidikan bagi kita
semua, tentu alasannya adalah karena kita lah anak-anak muda,para
generasi penerus bangsa yang sangat menentukan bagaimana bangsa ini
kedepannya. Karena hanya di tangan kita semualah, perkembangan dan kemajuan
bangsa Indonesia ini...
Sumber : http://essaypentingnyawajibbelajar12tahun.com
Sumber : http://essaypentingnyawajibbelajar12tahun.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar