1. Filsafat menurut
Immanuel Kant adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan:
1.
Apakah
yang dapat kita kerjakan (jawabannya metafisika)
2.
Apakah
yang seharusnya kita kerjakan (etika)
3.
Sampai
dimanakan harapan kita (agama)
4.
Apakah
yang di namakan manusia (antropologi)
Filsafat
tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada (Plato). Filsafat adalah
ilmu (pengetahuan) meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (Aristoteles).
Selanjutnya
kita akan membahas tentang persoalan filsafat mengenai ‘Apakah yang dinamakan
Manusia’
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Pengertian Manusia menurut beberapa ahli :
NICOLAUS D.
& A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia
adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang diutus sebagai khlifah di bumi dengan
dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan
baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan
secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan
kepercayaannya atau agama yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah
komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas.
Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan
alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang
Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain
itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik
bentuk yang dimiliki.
2. Ciri-Ciri Manusia
Manusia sebagai makhluk hidup umumnya
mempunyai ciri-ciri:
a) Organ tubuhnya lengkap dan sangat
khusus terutama otaknya,
b) Mengadakan metabolisme atau
penyusunan dan pembongkaran zat dalam arti ada zat masuk dan keluar,
c) memberikan tanggapan terhadap
rangsangan dari dalam dan luar,
d) memiliki potensi untuk berkembang,
e) tumbuh dan berkembang,
f) berinteraksi dengan lingkungannya,
g) bergerak.
Bila kita bandingkan tubuh manusia
dengan tubuh hewan tingkat tinggi lainnya, maka tubuh manusia lemah, misalnya :
Gajah, harimau, burung, buaya. Gajah dapat mengangkat balok yang berat, harimau
dapat berjalan cepat, burung dapat terbang, buaya dapat berenang cepat. Tetapi
rohani manusia yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat, sehingga dengan akal
budi dan kemauannya itu manusia dapat mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Dengan kedua alat itu manusia dapat mengangkat barang puluhan ton,
berlari dengan mobil lebih cepat, dan sebagainya. Dengan akal budi dan kemauan
kerasnya itulah sifat unik dari manusia, disamping itu manusia dapat belajar
dan mengajar anaknya. Banyak orang yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk
fisik anatomi lengkap dengan akal budi. Hal inilah yang membedakan manusia
dengan mkhluk yang lain. Manusia merupakan makhluk sosial, karena manusia tidak
akan pernah bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu, manusia juga
merupakan makhluk ekonomi karena kehidupan yang dijalani manusia tidak pernah
bisa terlepas dari aneka kegiatan ekonomi.
Berikut ini adalah ciri - ciri manusia:
·
CIRI
FENOTATIF
Ciri fenotatif adalah ciri yang nampak
secara fisik dan dapat dilihat secara kasat mata. Ciri inilah yang biasanya
dijadikan pedoman dalam membedakan satu orang dengan orang yang lain secara
umum.
Ciri fenotatif ini dibedakan lagi
menjadi 2, yaitu:
1. Ciri fenotatif kualitatif:
- Warna kulit
- Warna rambut
- Bentuk hidung
- Bentuk mata
- Bentuk dagu
- Bentuk bibir
2. Ciri fenotatif kuantitatif:
- Tinggi badan
- Berat badan
- Ukuran bentuk kepala
·
CIRI
FILOGENETIK
Ciri filogenetik adalah ciri - ciri
manusia yang berhubungan dengan hubungan asal - usul antara ras - ras dan
perkembangannya. Jadi dengan ciri filogenetik ini bisa ditelusuri nenek moyang
dari sorang manusia termasuk semua generasi keturunannya. Biasanya ciri
filogenetik ini juga berhubungan dengan ciri fenotatif karena masing - masing
ras memiliki ciri fisik tertentu.
Contoh dari ciri filogenetik ini adala:
Keturunan Jawa
Keturunan Eropa
·
CIRI
GENETIK
Ciri
genetik manusia ini memperlihatkan garis keturunan darah yang berasal
dari pendahulunya. Bila ciri filogenetik bersifat lebih umum dan lebih luas,
maka pada ciri genetik ini lebih bersifat spesifik
3. Untuk apa Manusia diciptakaan
?
Menyembah Kepada Allah (Beriman). Keberadaan manusia di muka bumi ini bukanlah ada dengan sendirinya. Manusia diciptakan oleh Allah, dengan dibekali potensi dan infrastruktur yang sangat unik. Keunikan dan kesempurnaan bentuk manusia ini bukan saja dilihat dari bentuknya, akan tetapi juga dari karakter dan sifat yang dimiliki oleh manusia. Sebagai ciptaan, manusia dituntut memiliki kesadaran terhadap posisi dan kedudukan dirinya di hadapan Tuhan. Dalam konteks ini, posisi manusia dihadapan Tuhan adalah bagaikan “hamba” dengan “majikan” atau “abdi” dengan “raja”, yang harus menunjukan sifat pengabdiaan dan kepatuhan. Tujuan hidup manusia
Pada hakikatnya tujuan manusia dalam menjalankan
kehidupannya mencapai perjumpaan kembali dengan Penciptanya. Perjumpaan kembali
tersebut seperti kembalinya air hujan kelaut. Kembalinya manusia sesuai dengan
asalnya sebagaimana dalam dimensi manusia yang berasal dari Pencipta maka ia
kembali kepada Tuhan sesuai dengan bentuknya misalkan dalam bentuk imateri maka
kembali kepada pencinta dalam bentuk imateri sedangkan unsur mteri yang berada
dalam diri manusia akan kembali kepada materi yang membentuk jasad manusia.
Perjumpaan manusi dengan Tuhan dalam tahapan nafs, yang spiritual dikarenakan
nafs spiritual yang sangat indah dan Tuhan akan memanggilnya kembali nafs
tersebut bersamanya. Nafs yang dimiliki oleh manusia merupakan nafs yang
terbatas akan kembali bersama nafs yang mutlak dan tak terbatas, dan kembalinya
nafs manusia melalui ketauhidan antara iman dan amal sholeh. Pertemuan nafs
manusia dengan nafs Tuhan merupakan perjumpaan dinamis yang sarat muatan kreatifitas
dalam dimensi spiritualitas yang bercahaya. Kerjasama kreatifitas Tuhan dengan
manusia dan melalui keratifitasnya manusia menaiki tangga mi’raj memasuki
cahaya-Nya yang merupakan cahaya kreatifitas abadi.
Proses bertemunya nafs manusia dengan Tuhan dalam
kondisi spiritual tercapai jika manusai berusaha membersihkan diri dari sifat
yang buruk yang ada padanya. Perjumpaan nafs tersebut dapat dilihat pada sufi
yang memenculkan berbagai macam ekspresi dalam perjumpaannya. Sebagaimana yang
terjadi pada al Halaj, Yazid al Bustami Rabiah al Adawiyah dan yang lain mereka
memiliki ekspreasi dan kelakuan yang berbeda ketika meresakan berteumnya dengan
Pencipta. Tetapi dari sini manusai mendaki tangga mi’raj menuju nafs Tuhan
dengan cinta dan karena cinta pula terbentuknya alam serta manusia. Setelah
menyatunya manusia dalam dimensi spiritual dengan Pencipta, lantas tak
memperdulikan dengan yang lain dengan menyatu terus dengan pencipta. Tetapi
manusia setalah menyatu, memahami cinta pada Pencita itu dimanifestasikan cinta
tersebut untuk sesama manusia dan alam. Proses penebaran cinta tersebut
menjadikan manusia dapat bermanfaat pada yang lain menjadika diri sebagai
cerminan Tuhan dalam muka bumi. Pencitraan Tuhan dalam diri manusia menjadikan
ia sebagai insan kamil dan dalam ajaran agama dapat menjadi rahmat bagi yang
lain baik sesama manusia ataupun alam.
4. Apa fungsi dan peran manusia di dunia ?
Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada manusia.
• Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia mengabdi
kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain Allah termasuk tidak mengabdi
kepada nafsu dan syahwat. Yang dimaksud dengan abdi adalah makhluk yang mau
melaksanakan apapun perintah Allah meski terdapat resiko besar di dalam
perintah Allah. Abdi juga tidak akan pernah membangkang terhadap Allah. Hal ini
tercantum dalam QS Az Dzariyat : 56“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembahKu”
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam
• Menjadi saksi Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya Dialah Tuhannya.Yang demikian dilakukan agar mereka tidak ingkar di hari akhir nanti. Sehingga manusia sesuai fitrahnya adalah beriman kepada Allah tapi orang tuanya yang menjadikan manusia sebagai Nasrani atau beragama selain Islam
• “Dan (ingatlah), keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau
Tuhan Kami),kami menjadi saksi”.(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat manusia. Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini. Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.
Sehingga seorang khalifah harus benar-benar memiliki akhlak Al Quran dan Al Hadis.
Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus :
1. Belajar. Manusia sebagai khalifah harus mau belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.
• Khalifah Allah sebenarnya adalah perwakilan Allah untuk berbuat sesuai dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah diajarkan Rosulullah kepada umat manusia. Dan manusia yang beriman sejatilah yang mampu memikul tanggung jawab ini. Karena kholifah adalah wali Allah yang mempusakai dunia ini.
Sehingga seorang khalifah harus benar-benar memiliki akhlak Al Quran dan Al Hadis.
Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah:30-36, maka status dasar manusia adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran Allah) sehingga manusia harus :
1. Belajar. Manusia sebagai khalifah harus mau belajar. Obyek belajar nya adalah ilmu Allah yang berwujud Al Quran dan ciptaanNya.
2.
Mengajarkan Ilmu. Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah maka wajib untuk
mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah Al
Quran dan juga Al Bayan
3. Membudayakan Ilmu. Ilmu Allah tidak hanya untuk disampaikan kepada manusia lain tetapi juga untuk diamalkan sehingga ilmu yang terus diamalkan akan membudaya. Dari ketiga peran tersebut,maka semua yang dilakukan oleh khalifah harus untuk kebersamaan sesama umat manusia dan hamba Allah serta pertanggungjawabannya kepada Allah, diri sendiri, dan masyarakat.
5.Mengapa
Manusia Tidak bisa Hidup sendiri ?
Sebagai makhluk sosial manusia
tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu tergantung pada orang lain untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup ini dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara misalnya dengan melakukan jual beli, berumah-tangga,
bergaul, dsb. Jelaslah bukanlah makhluk yang dapat berdiri sendiri, manusia
merupakan makhluk sosial, namun dilain sisi juga merupakan makhluk individu
yang hidup di dalam alamnya. Namun ditengah-tengah kesombongannya, manusia juga
merupakan makhluk yang sangat bergantung terhadap alam. Jelas manusia tidak
dapat bertahan hidup tanpa alam, seperti udara yang mereka butuhkan untuk
bernapas, lalu air untuk mereka minum, alam juga menyediakan makanan bagi
manusia, matahari dengan sinarnya yang memberikan kehangatan, gravitasi yang
menjaga kedudukan manusia diatas bumi sehingga tidak terpental jauh keangkasa
luar karenanya. Tanpa itu semua manusia tidak dapat hidup dan tidak mampu
bertahan serta berkembang biak, dari sini maka dapat diketahui bahwa manusia
sangat bergantung terhadap alam. Manusia harus bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya agar manusia dapat mengalami pembelajaran mengenai ruang
lingkup di sekelilingnya, sehingga menyebabkan manusia mempunyai rasa ingin
tahu dan mereka pun harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut dapat digunakan dalam kehidupannya yaitu
untuk memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan mana yang merupakan
hak dan mana yang merupakan kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam masyarakat. Apabila manusia memahami dengan
baik ilmu pengetahuan tersebut maka norma-norma akan berjalan dengan harmonis
dan seimbang.
6.Bagaimana Manusia dapat
bertahan hidup ?
Hal
yang paling mendasar bagai manusia untuk bertahan hidup adalah dengan adanya
energi di dalam tubuhnya dan juga manusia harus senantiasa bernafas, makan,
minum, beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Bagaimana
Manusia dapat Memperoleh makanan.
Manusia,
hewan, dan tumbuhan memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Mereka memiliki
cara sendiri-sendiri dalam mendapatkan makanan. Manusia memperoleh makanan dari
tanaman padi yang sengaja ditanam di sawah. Proses penanaman padi dimulai
dengan mempersiapkan lahan, menanam bibit padi, pemupukan dan penyiangan,
pemanenan, penjemuran, pengilingan, dan terakhir memasak beras menjadi nasi
yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Sangat panjang dan
membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menikmati sepiring nasi.
7.Apa hubungan Manusia dengan
Pendidikan ?
Ada pendapat
mengatakan bahwa manusia lahir dari proses pendidikan , manusia pendidikan
bukan hanya manusia yang mendidik tetapi juga manusia yang dididik, dalam
hal ini arti luas dari pendidikan yaitu segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Manusia
disebut “Homo Sapiens”. Artinya, makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu
pengetahuan. Salah satu insting manusia adalah selalu cenderung ingin
mengetahui segala sesuatu disekelilingnya yang belum diketahuinya. Dari rasa
ingin tahu maka timbul ilmu pengetahuan. Dalam hidupnya manusia digerakan
sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu, dan sebagian lagi oleh tanggung
jawab sosial dalam masyarakat. Manusia bukan hanya mempunyai kemampuan-kemampuan,
tetapi juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan, dan juga tidak hanya mempunyai
sifat-sifat yang baik, namun juga mempunyai sifat-sifat yang kurang baik.
Tampaklah bahwa manusia itu sangat membutuhkan pendidikan. Karena melalui
pendidikanmanusia dapat mempunyai kemampuan-kemampuan mengatur dan mengontrol
serta menentukan dirinya sendiri. Melalui pendidikan pula perkembangan
kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik. Dan melalui
pendidikan kemampuan tingkah laku manusia dapat didekati dan dianalisis secara
murni.
Dengan
pendidikan manusia dapat berkembang kemanusiaanya, dimana pendidikan sebagai
fungsi strategis yaitu untuk mengaktualisasikan sekaligus mengembangkan semua
potensi kemanusiaanya , baik dalam kehidupan kodrat maupun sifat kodratnya.
Manusia dikatakan manusia pendidikan karena manusia akan selalu belajar terus
menerus dengan sesuatu yang baru. Oleh karena itu pendidikan dan prosesnya
merupakan suatu proses kemanusiaan dan pemanusiaan.
8.Mengapa
Manusia harus memiliki ilmu pengetahuan ?
Untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut manusia haruslah mendapatkan pendidikan
yang layak. Pendidikan sendiri pada masing-masing negara mempunyai sistemnya
masing-masing, faktor yang menyebabkan perbedaan itu, salah satunya disebabkan
karena kebudayaan pada negara itu sendiri. Pendidikan yang merupakan
hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan
yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap
kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia
itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya. Lalu mengapa manusia
harus belajar ? mengapa
manusia harus belajar. Hal ini karena belajar merupakan salah satu kebutuhan
manusia. Bahkan ada ahli yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar.
Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenarnya di dalam dirinya
terdapat potensi untuk diajar. Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu
yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan, belajar adalah
sebuah kewajiban juga. Di dalam pandangan Islam, belajar atau secara umumnya
pendidikan merupakan kegiatan yang diwajibkan bagi setiap muslim, baik pria
maupun wanita. Pendidikan juga berlangsung seumur hidup, tidak mengenal batas
usia.
Intinya, dengan
belajar manusia dapat berubah. Perubahan yang dimaksud bergantung terhadap apa
yang dipelajarinya. Jika manusia belajar kebenaran dan kebaikan, maka ia akan
berubah menjadi manusia yang benar dan penuh kebaikan. Jika ia belajar ketidakbenaran
dan kejelekan, maka ia akan berubah menjadi manusia yang penuh dengan
kemaksiatan.
9.Apa peran
Pendidikan bagi manusia ?
Pendidikan
umumnya berawal waktu seorang bayi itu dilahirkan dan berjalan seumur hidup.
pendidikan mungkin berawal dari sebelum saat bayi lahir layaknya yang
dikerjakan oleh beberapa orang memainkan musik dan membaca pada bayi didalam
kandungan dengan harapan ia dapat mengajar bayi mereka sebelum saat kelahiran.
untuk beberapa orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih bermakna dari pada
pendidikan resmi. layaknya kata mark twain, saya dulu tidak membiarkan sekolah
mengganggu pendidikan saya. bagian keluarga memiliki peran pengajaran yang
sangat mendalam, kerapkali lebih mendalam dari yang disadari mereka, meskipun
pengajaran bagian keluarga berjalan dengan tidak resmi. Tujuan dari pendidikan
memenuhi kebutuhan akan ilmu dan pengetahuan mewujudkan cita cita manusia
mempermudah pekerjaan manusia Mendapatkan ilmu yang akan kita butuhkan untuk
masa depan Dengan belajar diluar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas
sehingga pengetahuan kita bertambah Dengan mendapatkan ilmu dan wawasan yang
lebih luas kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan Fungsi Pendidikan
Menurut Hasan pendidikan Islam ialah
pendidikan yang memiliki macam fungsi sebagai berikut Menyiapkan generasi muda
untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri. Memindahkan
ilmu pengetahuan yang bersangkut dengan peranan tersebut dari generasi tua
kepada generasi muda. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara
keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan
hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai
keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak
akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran
masyarakat itu sendiri.
10.Apa Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia
Untuk Karir atau Pekerjaan
Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi
kita dengan keahlian yang diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita
dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian merupakan pengetahuan yang mendalam
mengenai suatu bidang tertentu yang dapat membuka peluang karir bagus untuk
masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan yang layak dan baik maka dapat
membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.
Banyak orang yang memiliki cita-cita karena
dengan memiliki cita-cita maka kita akan lebih terarah. Dengan mengarahkan
pendidikan pada bidang yang tepat memudahkan kita untuk mencapai cita-cita.
Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter
menjadikan manusia yang lebih baik dan
berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting untuk
menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnya
Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat kita
sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan
karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan,
sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih baik.
Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa
Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat
berperan penting di dalamnya. Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu
pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif dan bersaing, pendidikan adalah jalan
untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadari dengan adanya pendidikan yang
baik maka menghasilkan manusia yang baik. Tidak hanya pendidikan saja, namun
juga memerlukan keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu komunitas mulai
dari level terkecil misalnya keluarga atau level yang lebih besar seperti
bangsa.
Memberikan Pengetahuan
Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah
dengan adanya mendapatkan pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan
pelajaran yang begitu penting bagi manusia mengenai dunia sekitar,
mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan. Pendidikan yang sebenarnya
diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita. Maka dari itu
banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak dini,
agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.
Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan
Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan
keyakinan yang salah di dalam pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu
dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas mengenai hal di sekitar kita, juga
dapat menghapus semua kebingungan. Orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya
akan lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini dikarenakan mereka
sudah mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar