Nilai merupakan
sesuatu yang penting,baik dan berharga
dan dalam nilai tersebut terkandung sesuatu yang ideal yaitu harapan yang
dicita-citakan untuk kebajikan,menilai berarti menimbang suatu kegiatan dan menghubungkan
sesuatu dengan yang lain kemudian mengambil suatu keputusan. Nilai juga berarti
sebagai konsepsi dari apa yang diinginkan yang mempengaruhi terhadap
cara,antara tujuan akhir dan tindakan
Nilai merupakan
bagaian penting untuk membuat kehidupan
seseorang menjadi lebih bermakna dan terarahkan. Berbagai oraang/kelompok dalam
masyarakat memiliki nilai yang berbeda-beda anatara satu dengan yang lainnya
misalnya, Nilai dalam hal agama, seseorang di izinkan percaya dan memilih
agamanya masing-masing sesuai dengan hati dan fikirannya akan tetapi kita tidak
dapat membuat seseorang untuk memaksakan mereka agar mengikuti kepercayaan yang
kita pilih. karena pada dasarnya kepercayaan itu timbul dari hati seseorang
dengan ikhlas tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun, kepercayaan merupakan
identitas bagi mereka dan hal itu akan
membuat orang lain dapat mengetahui siapakah mereka melalui kehidupan yang
mereka jalannkan.
Nilai dalam konsep pendididkan bukan hanya mengacu
pada baik-buruk, benar-salah, indah dan tak indah dalam tatanan sebuah
pendidikan saja, melainkan juga pada aktivitas persiapan manusia/peserta didik
untuk hidup tertata dan sesuai dengan kaidahnya atau persiapan untuk menghadapi
hidupnya kelak nanti, inti dari
pendidikan adalah untuk memperkenalkan beragam ke khawatiran masyarakat seperti
yang berkaitann dengan persiapan untuk menghadapi kehidupan dewasa dan generasi
yang baru, terutama dalam menyangkut anak-anak dan orang dewasa, nilai-nilai
yang telah digenggam oleh orang dewasa digunakan untuk merancang arah kehidupan
mereka, agar hidup mereka tidak salah dalam memilih dan menentukan sesuatu hal
yang menyangkut keberlangsungan hidup mereka.
Pendidikan itu sangat menyangkut dalam hal mempersiapakan kehidupan yang
lebih baik dan terarahkan, oleh karena itu terdapat beberapa konsep mengenai
hal tersebut. Pertama, banyak diantara mereka memiliki aspek yang berbeda-beda
dalam kehidupannya dan apa yang mereka fikir berharga dalam aspek kehidupan
adalah erat hubungannya dengan nilai-nilai yang mereka genggam, sebagai contoh,
seseorang yang jauh dari keluarganya akan lebih menghargai kehidupannya ketika
mereka sedang berada dalam keluarganya tersebut,karena mereka berfikir
keharmonisan dan kedekatan dalam keluarga merupakan hal yang terpenting ketika
mereka merasakan hampanya hidup tanpa keluarga. selain itu ada tiga aspek dalam
persiapan kehidupan, yaitu kebebasan, sipil dan kejuruan.
·
Kebebasan adalah aspek kehidupan yang
menyangkut persiapan seseorang sebagai pribadi yang mampu dan berpotensi untuk
merekayasa kehidupan, dan mampu menghargai budaya sebuah komunitas, yang mana
mereka dapat tumbuh dan membuat pilihan sendiri mengenai arah mana yang mereka
prediksi yang dapat membuat kehidupannya lebih maju.
·
Aspek sipil merupakan aspek yang melibatkan orang sebagai
warga negara didalam masyarakat untuk memilih dan menentukan serta mengambil peran dalam pemerintahan.
·
Aspek kejuran melibatkan seseorang
sebagai agen dari aktivitas didalam kehidupan.
Namun diantara mereka
ada juga yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai hal kebebasan,,aspek
sipil/individu dan aspek kejuruan , yang mana perbedaan tersebut muncul karena
alasan perbedaan konsepsi dalam sebuah pendidikan yang satu dengan yang
lainnya.
Harapan dari sebuah
konsep pendidikan adalah membuat pendidikan menjadi lebih kaya akan konten dan
dari apa yang mereka tentukan dari konsep pendidikan itu sendiri,namun ketika
konsep pendidikan itu dikembangkan terdapat perbedaan dalam masyarakat yang
sering bermunculan misalnya, sebagian masyarakat berfikir bahwa persiapan
kejuruan itu tidaklah penting, namun sebagian masyarakat lagi mengatakan bahwa
hal itu sangatlah penting karena dengan pendidikan kejuruan seseorang akan
lebih terarahkan dan terfokuskan mengenai aktifitas yang akan dia tekuni nantinya.
Dengan demikian beberapa kelompok dalam
masyarakat mungkin akan berpihak pada konsepsi tertentu tentang pendidikan
hanya untuk mereka sendiri saja mungkin karena timbulnya kekhawatiran dalam
fikiran mereka dan itu akan menimbulkan perbedaan antara satu dengan yang
lainnya, akhirnya konsep tertentu dari pendidikan hampir selalu mengedepankan
cerminan nilai dari kelompok atau perseorangan saja tanpa melihat dan
mempertimbangkan dari oranglain. Lalu kemudian timbul pertanyaan tentang
konsepsi mana dari pendidikan yang harus diartikulasikan atau diterapkan?. Kita
harus tahu bahwa individu merupakan orang yang termasuk dalam sebuah kelompok
yang mana tampak menantang dan menarik (mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda), contohnya, sebagian orangtua mungkin akan bingung antara ingin
memilih pendidikan kejuruan untuk mengembangkan ekonomi dan keinginan dalam
memberikan kebebasan pendidikan untuk anak mereka sendiri.
Seseorang berfikir
bahwa persamaan adalah hal yang paling penting dalam nilai dan dalam menentukan
konsepsi tertentu pada pendidikan untuk mengembangkan nilai maksimum dalam
persamaan, akan tetapi bahwa perbedaan akan membuat kelompok mencoba untuk
menemukan kesamaan, mereka akan berusaha untuk membangun darimana konflik itu
timbul dalam hubungan sesama individu dengan sudut pandang untuk menentukan
prioritas dan dimana hal ini tidak dapat untuk dikompromikan mengenai
nilai-nilai yang mana harus dilaksanakan. Sejarah mengatakan dalam membangun
sebuah sistem pendidikan disuatu negara
menunjukan bahwa proses yang pendek mempunyai perbedaan yang dapat
terjadi/timbul dan dapat disebabkan oleh berberapa hal ,pertama,sistem
pendidikan baru itu tidak selalu
dibentuk dalam kondisi yang demokratis, kedua karena banyaknya perdebatan bahwa
pemerintah yang demokrasi adalah pemerintahan yang terbentuk/ dipimpin oleh
kaum elit atau persaingan elit bukan tergantung pada debat populer( green 1990;
Schumpeter 1976) mungkin Amerika adalah contoh yang paling dekat mengenai masyarakat yang mengatur sistem
pendidikan sebagai akibat dari debat demokratis
dan tindakan lain misalnya rusia dan prancis, sistem pendidikan
dirancang dan dibentuk oleh elite politik yang bersangkutan untuk mengembangkan
negara masing-masing menjadi kekuatan industri modern.
Seperti yang kita lihat
bahwa berbagai kelompok dalam masyarakat memiliki nilai yang berbeda dan tidak jelas bagaimana nilai-nilai
tersebut dapat di rilis untuk dimasukan dalam sebuah sistem pendidikan tertentu
karena nilai-nilai tersebut diambil tanpa mengindahkan pendapat dari orang
lain, oleh sebab itu tentunya ini akan menimbulkan banyak masalah yang akan
bermunculan, seperti masalah yang paling
serius yaitu ketika nilai-nilai yang dianggap cocok antara satu sama lain yang
kadang-kadang dapat menghindari sebuah permasalahan malah terabaikan, dan
solusi yang diajukan tidak menunjukan bagaimana menghadapi keyakinan yang
tumpang tindih tersebut, ancaman itu muncul bahwa mungkin ada berbagai
konsensus dalam masyarakat tentang nilai-nilai untuk memungkinkan setiap perangkat
tujuan tersebut dapat terlaksanakan, solusi lain untuk masalah ini ialah;
meninggalkan setiap upaya untuk menempatkan nilai-nilai moral dalam kurikulum
selain dari orang orang yang memiliki konsensus yang tumpang tindih, tujuan
pendidikan juga secara langsung relevan dengan moralitas yang akan menjadi
prosedur untuk memungkinkan perbedaan penetapan seperti budidaya kebajikan
toleransi dan kemampuan untuk berkompromi (gray 1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar