Kamis, 01 Desember 2016

Nilai dalam Konsepsi Pendidikan





Nilai merupakan sesuatu  yang penting,baik dan berharga dan dalam nilai tersebut terkandung sesuatu yang ideal yaitu harapan yang dicita-citakan untuk kebajikan,menilai berarti menimbang suatu kegiatan dan menghubungkan sesuatu dengan yang lain kemudian mengambil suatu keputusan. Nilai juga berarti sebagai konsepsi dari apa yang diinginkan yang mempengaruhi terhadap cara,antara tujuan akhir dan tindakan
Nilai merupakan bagaian  penting untuk membuat kehidupan seseorang menjadi lebih bermakna dan terarahkan. Berbagai oraang/kelompok dalam masyarakat memiliki nilai yang berbeda-beda anatara satu dengan yang lainnya misalnya, Nilai dalam hal agama, seseorang di izinkan percaya dan memilih agamanya masing-masing sesuai dengan hati dan fikirannya akan tetapi kita tidak dapat membuat seseorang untuk memaksakan mereka agar mengikuti kepercayaan yang kita pilih. karena pada dasarnya kepercayaan itu timbul dari hati seseorang dengan ikhlas tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun, kepercayaan merupakan identitas  bagi mereka dan hal itu akan membuat orang lain dapat mengetahui siapakah mereka melalui kehidupan yang mereka jalannkan.
Nilai  dalam konsep pendididkan bukan hanya mengacu pada baik-buruk, benar-salah, indah dan tak indah dalam tatanan sebuah pendidikan saja, melainkan juga pada aktivitas persiapan manusia/peserta didik untuk hidup tertata dan sesuai dengan kaidahnya atau persiapan untuk menghadapi hidupnya kelak nanti,   inti dari pendidikan adalah untuk memperkenalkan beragam ke khawatiran masyarakat seperti yang berkaitann dengan persiapan untuk menghadapi kehidupan dewasa dan generasi yang baru, terutama dalam menyangkut anak-anak dan orang dewasa, nilai-nilai yang telah digenggam oleh orang dewasa digunakan untuk merancang arah kehidupan mereka, agar hidup mereka tidak salah dalam memilih dan menentukan sesuatu hal yang menyangkut keberlangsungan hidup mereka.  Pendidikan itu sangat menyangkut dalam hal mempersiapakan kehidupan yang lebih baik dan terarahkan, oleh karena itu terdapat beberapa konsep mengenai hal tersebut. Pertama, banyak diantara mereka memiliki aspek yang berbeda-beda dalam kehidupannya dan apa yang mereka fikir berharga dalam aspek kehidupan adalah erat hubungannya dengan nilai-nilai yang mereka genggam, sebagai contoh, seseorang yang jauh dari keluarganya akan lebih menghargai kehidupannya ketika mereka sedang berada dalam keluarganya tersebut,karena mereka berfikir keharmonisan dan kedekatan dalam keluarga merupakan hal yang terpenting ketika mereka merasakan hampanya hidup tanpa keluarga. selain itu ada tiga aspek dalam persiapan kehidupan, yaitu kebebasan, sipil dan kejuruan.
·         Kebebasan adalah aspek kehidupan yang menyangkut persiapan seseorang sebagai pribadi yang mampu dan berpotensi untuk merekayasa kehidupan, dan mampu menghargai budaya sebuah komunitas, yang mana mereka dapat tumbuh dan membuat pilihan sendiri mengenai arah mana yang mereka prediksi yang dapat membuat kehidupannya lebih maju.
·         Aspek sipil  merupakan aspek yang melibatkan orang sebagai warga negara didalam masyarakat untuk memilih dan menentukan  serta mengambil peran dalam pemerintahan.
·         Aspek kejuran melibatkan seseorang sebagai agen dari aktivitas didalam kehidupan.
Namun diantara mereka ada juga yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai hal kebebasan,,aspek sipil/individu dan aspek kejuruan , yang mana perbedaan tersebut muncul karena alasan perbedaan konsepsi dalam sebuah pendidikan yang satu dengan yang lainnya.
Harapan dari sebuah konsep pendidikan adalah membuat pendidikan menjadi lebih kaya akan konten dan dari apa yang mereka tentukan dari konsep pendidikan itu sendiri,namun ketika konsep pendidikan itu dikembangkan terdapat perbedaan dalam masyarakat yang sering bermunculan misalnya, sebagian masyarakat berfikir bahwa persiapan kejuruan itu tidaklah penting, namun sebagian masyarakat lagi mengatakan bahwa hal itu sangatlah penting karena dengan pendidikan kejuruan seseorang akan lebih terarahkan dan terfokuskan mengenai aktifitas yang akan dia tekuni nantinya. Dengan demikian  beberapa kelompok dalam masyarakat mungkin akan berpihak pada konsepsi tertentu tentang pendidikan hanya untuk mereka sendiri saja mungkin karena timbulnya kekhawatiran dalam fikiran mereka dan itu akan menimbulkan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, akhirnya konsep tertentu dari pendidikan hampir selalu mengedepankan cerminan nilai dari kelompok atau perseorangan saja tanpa melihat dan mempertimbangkan dari oranglain. Lalu kemudian timbul pertanyaan tentang konsepsi mana dari pendidikan yang harus diartikulasikan atau diterapkan?. Kita harus tahu bahwa individu merupakan orang yang termasuk dalam sebuah kelompok yang mana tampak menantang dan menarik (mempunyai karakteristik yang berbeda-beda), contohnya, sebagian orangtua mungkin akan bingung antara ingin memilih pendidikan kejuruan untuk mengembangkan ekonomi dan keinginan dalam memberikan kebebasan pendidikan untuk anak mereka sendiri.
Seseorang berfikir bahwa persamaan adalah hal yang paling penting dalam nilai dan dalam menentukan konsepsi tertentu pada pendidikan untuk mengembangkan nilai maksimum dalam persamaan, akan tetapi bahwa perbedaan akan membuat kelompok mencoba untuk menemukan kesamaan, mereka akan berusaha untuk membangun darimana konflik itu timbul dalam hubungan sesama individu dengan sudut pandang untuk menentukan prioritas dan dimana hal ini tidak dapat untuk dikompromikan mengenai nilai-nilai yang mana harus dilaksanakan. Sejarah mengatakan dalam membangun sebuah sistem pendidikan  disuatu negara menunjukan bahwa proses yang pendek mempunyai perbedaan yang dapat terjadi/timbul dan dapat disebabkan oleh berberapa hal ,pertama,sistem pendidikan baru  itu tidak selalu dibentuk dalam kondisi yang demokratis, kedua karena banyaknya perdebatan bahwa pemerintah yang demokrasi adalah pemerintahan yang terbentuk/ dipimpin oleh kaum elit atau persaingan elit bukan tergantung pada debat populer( green 1990; Schumpeter 1976) mungkin Amerika adalah contoh yang paling dekat  mengenai masyarakat yang mengatur sistem pendidikan sebagai akibat dari debat demokratis  dan tindakan lain misalnya rusia dan prancis, sistem pendidikan dirancang dan dibentuk oleh elite politik yang bersangkutan untuk mengembangkan negara masing-masing menjadi kekuatan industri modern.
Seperti yang kita lihat bahwa berbagai kelompok dalam masyarakat memiliki nilai yang berbeda  dan tidak jelas bagaimana nilai-nilai tersebut dapat di rilis untuk dimasukan dalam sebuah sistem pendidikan tertentu karena nilai-nilai tersebut diambil tanpa mengindahkan pendapat dari orang lain, oleh sebab itu tentunya ini akan menimbulkan banyak masalah yang akan bermunculan,  seperti masalah yang paling serius yaitu ketika nilai-nilai yang dianggap cocok antara satu sama lain yang kadang-kadang dapat menghindari sebuah permasalahan malah terabaikan, dan solusi yang diajukan tidak menunjukan bagaimana menghadapi keyakinan yang tumpang tindih tersebut, ancaman itu muncul bahwa mungkin ada berbagai konsensus dalam masyarakat tentang nilai-nilai untuk memungkinkan setiap perangkat tujuan tersebut dapat terlaksanakan, solusi lain untuk masalah ini ialah; meninggalkan setiap upaya untuk menempatkan nilai-nilai moral dalam kurikulum selain dari orang orang yang memiliki konsensus yang tumpang tindih, tujuan pendidikan juga secara langsung relevan dengan moralitas yang akan menjadi prosedur untuk memungkinkan perbedaan penetapan seperti budidaya kebajikan toleransi dan kemampuan untuk berkompromi (gray 1995).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar